Cerita perjalanan saya, dari malang
ke bandung sangat berat sekali. Pertama berat karena saya harus berpisah dengan
teman-teman saya semua yang ada di jawa timur. Saya memang bukan orang asli
jawa timur saya asli orang karawang. Tetapi saya dari kecil sudah hidup lama di
jawa timur. Kedua, tanggungan saya di kampus belum selesai yaitu mengurus
penjilidan laporan akhir dan meminta ttd penjlidan, kompen dan sebagainya. Sebenarnya
ada partner kelompok tugas akhir saya yang mengurusi, tetapi tetap saja saya
tidak enak karena bagaimanapun itu tugas berdua. Ketiga, banyak sekali rencana
liburan bersama teman-teman kampus saya untuk pergi ke bromo, teman-teman kost,
teman-teman lama, dan banyak rencana ingin saya lakukan dengan sahabat dan kekasih saya tentunya :). Karena pengumuman penerimaan dadakan sekali dan registrasi nya pun
sangat mepet sekali dengan jadi semua rencana itu belum sempat saya lakukan
tetapi saya harus pergi ke bandung dan tangerang untuk melanjutkan D4-Animasi
di ITB-SEAMOLEC ini. Sedih pasti. Berat apalagi.. tetapi ya ini hidup saya
harus berjuang untuk mengejar impian, mewujudkan keinginan orang tua dan
menjadikan hidup ini lebih baik berguna dan bermanfaat buat saya dan orang lain.
Sebenarnya saya ingin berangkat
hari sabtu atau minggu karena pemesanan tiket kreta untuk hari tersebut habis
akhirnya saya pergi ke terminal untuk mencari bus yang bisa untuk hari tersebut. Setelah saya sampai
di terminal hanya ada 1 bus yang bisa untuk berangkat hari minggu, tetapi
setelah saya telfon teman saya dimas, bagaimana untuk kesepakan berangkat, dia
bilang jangan pesan dulu karena belum fix siapa saja yang berangkat. Akhirnya saya
pulang lagi. Setelah itu saya baru ingat saya senin ada yudisium. Niat hati dan
teman-teman juga ingin meminta izin ke kampus untuk tidak mengikuti yudisium
pada hari senin, tetapi setelah saya dan teman-teman meminta izin kesana kemari
tetap dari kampus tidak mengizinkan. Ya suhlah akhirnya saya dan teman-teman
berangkat hari hari senin, tanggal 09 Juli 2012 setelah selesai yudisium
sekitar jam 11 siang badan saya panas sekali sampai menggigil, saya berfikir
bagaimana saya bisa berangkat kebandung kalau badan saya demam seperti ini,
dalam hal ini pacar saya berniat tidak membolehkan saya berangkat, tetapi dalam
hati saya saya ingin tetap berangkat karena saya tidak ingin mengecewakan orang
tua saya. Alhamdulillah setelah saya
minum obat dan istirahat demam saya turun. Jam 14.30 saya berangkat naik
taksi dari kost saya langsung menuju ke tempat agen bus kramat djati. Tiba di
tempat agen pukul 15.00 saya langsung menemui teman-teman saya yang sudah
sampai terlebih dahulu yaitu: wuri, dimas, dan wildan. Ternyata bus nya telat
sampai jam 17.15 bus nya datang, dan jam 18.00 bus nya berngkat.
Perjalanan yang sangat melelah kan
sekali, tiba di bandung pukul 13.30 sampai di jl.Ambon tempat terakhir
pemberhentian terakhir bus kramat djati. Setelah turun.. wow.. saya benar-benar
sudah tidak kuat badan saya demam lagi dan lemes sekali.. dalam hati selalu
berdoa (ya allah, berilah kekuatan dan kesembuhan pada hamba) cobaan yang
sangat berat. Akhirnya sambil menunggu jemputan temannya wuri, teman saya dimas membelikan roti untuk mengganjal perut, setelah teman nya wuri datang, kami
berempat (saya, wuri, dimas, wildan) langsung naik taksi menuju ke ITB untuk
melakukan registrasi. Sampai kampus ITB kami langsung mencari gedung Labtek
VIII lantai 2 sambil membawa barang-barang kami. Sampai di tempat pendaftaran
kami mengisi formulir tetapi ada 1 yang ketinggalan yaitu bukti pembayaran
outbound tertinggal di rumah dimas, teman-teman panik apalagi dimas dia
ternyata belum ngeprint CV, dan surat kontrak dia yang saya print tertinggal di
kost saya, saya juga bingung tidak enak hati, saya ingin membantu untuk
ngeprint sebenarnya tetapi badan saya sudah tidak kuat lagi saya benar-benar
sudah ingin pingsan tetapi saya yakin saya kuat. Alhamdulillah saya dan
teman-teman berhasil registrasi dan bukti yang ketinggalan bisa menyusul. Setelah
itu saya langsung menuju tempat kontrakan teman nya wuri tadi. Sesampainya di
kontrakan tersebut kami menitipkan barang-barang bawaan kami. Huft.. capek
sekali pasti apalagi saya sudah lemes, akhirnya setelah duduk-duduk beberapa
menit saya pamit ke teman-teman saya ingin menginap di kost saudara saya yang
kebetulan kuliah di UIN bandung. Tetapi saya perjuangan saya belum selesai saya
janjian dengan saudara saya di belakang kampus ITB, ya sudah akhirnya saya
diantarkan temannya wuri dengan motor, ternyata saudara saya sms ketemu di
depan kampus ITB saja, setelah saya sampai di depan kampus ITB ternyata saudara
saya tidak ada, setelah lumayan lama mencari tidak ketemu akhirnya berniat
untuk bertemu di kebun binatang sebelah kampus ITB, belum sampai di bonbin
saudara saya telpon bilang ada di rektorat ITB, waw langsung saya putar arah
lagi ke kantor rektorat ITB. Setelah bertemu dengan saudara saya, ternyata ... masih harus
naik angkot lagi ke cibiru dengan menempuh perjalanan selama 1,5 jam. Heeem ..
ya sudah lah yang penting sampai dan saya dapat istiahat. Tetapi badan saya
makin parah, akhirnya saya di bawa ke klinik terdekat dan dokternya pun kaget,
demam saya bisa setinggi itu. Setelah saya keluar dari klinik orang tua saya
nelpon langsung panik dan alkhirnya orang tua di karawang langsung menuju ke
bandung. Setelah acara pembukaan selesai teman-teman saya menghubungi untuk
berangkat bersama naik travel ke tangerang, tetapi saya tidak bisa bareng
berangkat bersama karena saya ada di cibiru dan saya masih menungggu orang
rumah datang, saya disini benar-benar merasa merepotkan sekali ke teman-teman
saya (wuri, dimas, dan wildan) yang membawakan barang-barang saya terlebih
dahulu untuk di bawa ke tangerang. Setelah orang rumah datang, istirahat
sebentar tepat pukul 17.00 saya dan keluarga berangkat ke tangerang. Sampai di
tangerang pada pukul 21.15 saya bertemu teman saya di depan UT dan saya langsung
mengikuti ke belakang UT di Jl.Merica. alhamdulillah teman-teman sudah
menemukan tempat untuk menginap selama 3bln disini. Terimakasih buat teman sekaligus saudara baru disini.. (wuri, dimas dan wildan) yang sudah setia menemani saya dari berangkat
sampai disini dan telah membantu saya, menolong saya di saat saya sakit dan
membawakan barang-barang saya, saya meminta maaf sekali karena telah merepotkan
kalian semua. Terimakasih untuk semua orang-orang telah membantu saya dalam perjuangan
ini... semoga tuhan membalas kebaikan kalian semua.. amiiin... J